Mujizat Pada Hari Sabat

Dan terjadilah, ketika Dia datang ke rumah salah seorang pemimpin Farisi untuk makan roti pada hari Sabat, dan semua yang ada di sana mengamati Dia,

maka tampaklah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.

Dan YESUS berkata kepada para ahli Taurat dan orang Farisi itu, “Apakah sah menurut hukum untuk menyembuhkan pada hari Sabat?”

Namun mereka diam. Dia memegang dan menyembuhkannya, lalu membiarkannya pergi.

Dan Dia berkata kepada mereka, “Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar keledai atau lembunya yang jatuh terperosok ke dalam sumur pada hari Sabat?”

Dan mereka tidak mampu memberi jawaban kepada-Nya sehubungan dengan hal itu.

Pengajaran Tentang Kerendahan Hati

Dia mengatakan sebuah perumpamaan bagi mereka yang diundang, ketika Dia memerhatikan bagaimana mereka memilih tempat duduk terhormat; kata-Nya,

“Apabila kamu diundang oleh seseorang ke pesta perkawinan, janganlah duduk di tempat terhormat, agar jangan sampai ada seseorang yang lebih terhormat daripadamu juga diundang olehnya,

dan ketika ia datang, orang yang mengundangmu berkata kepadamu: Berikanlah kepada orang ini tempat itu. Dan dengan rasa malu kamu mengambil tempat paling belakang.

10 Sebaliknya, ketika kamu diundang, duduklah di tempat paling belakang, supaya ketika yang mengundangmu datang, ia akan berkata kepadamu: Sahabat, pindahlah ke depan. Maka, kamu mendapatkan kemuliaan di hadapan orang-orang yang duduk bersamamu.

11 Sebab setiap orang yang meninggikan diri akan direndahkan, dan yang merendahkan diri akan ditinggikan.”

12 Dia pun berkata kepada orang yang telah mengundang-Nya, “Ketika engkau mengadakan jamuan makan siang atau makan malam, janganlah kamu mengundang sahabat-sahabatmu, atau saudara-saudaramu, atau sanak keluargamu, atau tetangga-tetangga yang kaya, agar jangan mereka pun mengundangmu kembali sebagai balas jasa bagimu.

13 Sebaliknya, ketika kamu mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang timpang, orang-orang lumpuh, orang-orang buta,

14 dan kamu akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalas kepadamu, sebab hal itu akan dibalaskan kepadamu pada hari kebangkitan orang-orang benar.”

Perumpamaan Perjamuan Makan

15 Ketika mendengar, salah seorang dari mereka yang duduk sehidangan bersama-Nya berkata kepada-Nya, “Berbahagialah orang yang akan dijamu di dalam Kerajaan Elohim.”

16 Dia berkata kepadanya: Ada seorang yang mengadakan perjamuan besar dan ia mengundang banyak orang.

17 Pada waktu perjamuan, ia mengutus hambanya untuk mengatakan kepada orang-orang yang telah diundang: “Datanglah, karena semuanya sudah siap sekarang.”

18 Namun, mereka semua mulai membuat alasan. Orang yang pertama berkata kepadanya: “Aku telah membeli ladang dan aku perlu keluar dan melihatnya, maafkanlah aku.”

19 Yang lain berkata: “Aku telah membeli lima pasang lembu dan aku harus pergi memeriksanya, maafkanlah aku.”

20 Yang lainnya berkata: “Aku baru menikah, karena itu aku tidak dapat datang.”

21 Hamba itu kembali dan melaporkan hal-hal itu kepada tuannya. Lalu, dengan marah tuan rumah itu berkata kepada hambanya: “Keluarlah segera ke jalan-jalan dan lorong-lorong kota, dan bawalah kemari orang-orang miskin, orang-orang timpang, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.”

22 Berkatalah hamba itu: “Tuan, sudah terlaksana seperti yang engkau perintahkan, tapi masih ada tempat.”

23 Tuan itu berkata kepada hambanya: “Keluarlah ke jalan-jalan raya dan perbatasan-perbatasan, dan paksalah orang-orang untuk masuk, karena rumahku harus penuh.”

24 Sebab, aku berkata kepadamu: “Tidak seorang pun dari orang-orang yang telah diundang itu akan menikmati perjamuanku.”

Menjadi Murid Yesus

25 Orang banyak itu datang kepada-Nya, lalu Dia berpaling dan berkata kepada mereka,

26 “Jika seseorang datang kepada-Ku, namun ia mengasihi ayahnya, istrinya, anak-anaknya, saudaranya laki-laki, saudaranya perempuan, bahkan jiwanya sendiri, melebihi Aku, maka ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

27 Dan siapa saja yang tidak memikul salibnya dan mengikuti Aku, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

28 Sebab siapakah dari antara kamu yang ingin mendirikan sebuah menara, yang tidak terlebih dahulu duduk, menghitung biayanya, apakah ia mempunyai sesuatu untuk menyelesaikannya?

29 Supaya jangan setelah ia meletakkan dasarnya tetapi tidak sanggup menyelesaikannya, maka semua orang yang melihatnya mulai mencemoohnya,

30 dan berkata: Orang ini mulai membangun, tetapi ia tidak sanggup menyelesaikannya.

31 Atau, raja manakah yang hendak pergi menyerang raja lain dalam peperangan, tidak duduk terlebih dahulu, mempertimbangkan apakah ia sanggup dengan sepuluh ribu orang menghadapi lawan yang mendatanginya dengan dua puluh ribu orang?

32 Dan jika tidak, selama musuh masih jauh, ia mengirim seorang utusan untuk menanyakan syarat-syarat perdamaian.

33 Demikian pula, setiap orang dari antara kamu yang tidak melepaskan diri dari semua miliknya, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

34 Garam itu baik, tetapi jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?

35 Tidak ada lagi gunanya, baik untuk tanah maupun untuk pupuk, mereka akan membuangnya ke luar. Siapa yang mempunyai telinga untuk mendengar, biarlah ia mendengar.”