Perumpamaan Domba yang Hilang

Semua pemungut cukai dan orang-orang berdosa, mendekat kepada-Nya untuk mendengarkan-Nya.

Orang-orang Farisi dan ahli Taurat bersungut-sungut dan berkata, “Dia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama mereka.”

Dia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka dan berkata:

Siapakah dari antara kamu yang memiliki seratus ekor domba, dan ketika hilang seekor dari padanya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang hilang itu sampai ia menemukannya?

Dan setelah menemukannya, ia meletakkannya di atas bahunya dengan sukacita.

Setelah tiba di rumah, ia mengumpulkan sahabat-sahabat dan tetangga-tetangga, dan berkata kepada mereka, “Bersukacitalah bersamaku, karena aku telah menemukan dombaku yang hilang.”

Aku berkata kepadamu, “Demikian juga akan ada sukacita di surga karena seorang berdosa yang bertobat, melebihi sukacita karena sembilan puluh sembilan orang benar yang tidak memerlukan pertobatan.”

Perumpamaan Dirham yang Hilang

“Atau wanita manakah yang mempunyai sepuluh dirham, jika ia kehilangan satu dirham, tidak menyalakan pelita dan menyapu rumah serta mencarinya dengan cermat sampai ia menemukannya?

Setelah menemukannya, ia memanggil sahabat-sahabat dan tetangga-tetangga sambil berkata: Bersukacitalah bersamaku karena aku telah menemukan dirham yang hilang.

10 Demikian pula Aku berkata kepadamu, Sukacita akan terjadi di hadapan para malaikat Elohim karena satu orang berdosa yang bertobat.”

Perumpamaan Anak yang Hilang

11 Dia berkata lagi, “Ada seorang bapa memiliki dua anak laki-laki.

12 Yang bungsu berkata kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta yang menjadi kepunyaanku. Dan ia membagikan kekayaannya kepada mereka.

13 Tidak lama kemudian, setelah mengumpulkan semua miliknya, anak bungsu itu pergi ke negeri yang jauh dan di sana ia menghambur-hamburkan hartanya dengan hidup berfoya-foya.

14 Setelah menghabiskan semuanya, terjadilah kelaparan yang hebat di negeri itu, dan ia mulai kekurangan.

15 Dan pergilah ia kepada seorang penduduk negeri itu, dan orang itu menyuruhnya ke ladang untuk memberi makan babi-babi.

16 Ia ingin sekali mengisi perutnya dengan makanan babi-babi itu, tetapi tidak seorang pun memberikannya kepadanya.

17 Dan sadarlah dia akan dirinya dan berkata: Betapa banyaknya orang-orang upahan ayahku, mereka mempunyai roti berlimpah-limpah, tetapi aku mati kelaparan.

18 Aku akan bangkit dan pergi kepada ayahku, dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa,

19 aku tidak layak lagi disebut anakmu; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahanmu.

20 Bangkitlah dia dan datang kepada ayahnya; tetapi ketika ia masih jauh, ayahnya sudah melihatnya, dan tergerak oleh belas kasihan, ia berlari lalu memeluk dan menciumnya.

21 Anak itu berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebut anakmu.

22 Namun ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Segera bawa kemari jubah panjang yang terbaik dan pakaikanlah kepadanya, dan kenakanlah cincin pada jari tangannya serta kasut pada kakinya,

23 dan bawalah anak lembu tambun, sembelihlah, dan mari kita makan dan bersukaria,

24 karena anakku ini telah mati, tetapi ia hidup kembali, dan ia telah hilang, tetapi ia sudah ditemukan. Maka mulailah mereka bersukaria.

25 Tetapi anaknya yang sulung sedang berada di ladang. Dan sewaktu ia pulang dan telah dekat rumah, ia mendengar musik dan tari-tarian.

26 Lalu ia memanggil salah seorang dari hamba-hambanya, dan memastikan apa arti semuanya ini.

27 Jawab hamba itu kepadanya: Saudaramu telah kembali, dan ayahmu telah menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatkannya kembali dalam keadaan sehat.

28 Maka marahlah dia dan tidak mau masuk. Sebab itu, keluarlah ayahnya menasehatinya.

29 Namun ia menjawab dan berkata kepada ayahnya: Lihatlah, bertahun-tahun aku telah menghambakan diri kepada bapa dan aku tidak pernah melanggar perintah bapa, tetapi belum pernah bapa memberikan seekor anak kambing pun untuk aku bersukaria bersama sahabat-sahabatku.

30 Tetapi ketika anak bapa, yang telah menghabiskan kekayaan bapa bersama para pelacur itu datang, bapa menyembelih anak lembu tambun untuknya.

31 Lalu ia berkata kepadanya: Anakku, engkau selalu bersamaku, dan semua milikku adalah milikmu.

32 Jadi, seharusnyalah kita bersukaria dan bersukacita, karena saudaramu telah mati tetapi ia hidup kembali, dan telah hilang, tetapi ia sudah ditemukan.”